MAPIA RAYA UNTUK SIAPA?



Beberapa hari belakangan ini ramai di berbagai media sosial seperti Facebook dan Instagram mengenai daerah pemekaran wilayah baru , yaitu wacana mengenai pemekaran kabupaten baru MAPIA RAYA.

Dalam hal ini banyak sekali muncul sikap   dari mahasiswa dan masyarakat  wacana mengenai pemekaran wilayah baru  ini banyak sekali orang yang tidak mendukung wacana pemekaran wilayah ini terutama dari kalangan mahasiswa dan tidak sedikit pula juga orang yang mendukung wacana pemekaran wilayah baru ini terutama dari kalangan politisi.
Saya disini sebagai salah satu mahasiswa sekaligus salah satu putra daerah dari daerah Mapia akan memberikan pemikiran saya terkait dengan polemik pemekaran wilayah baru ini.

1. MAPIA RAYA belum siap menjadi kabupaten sendiri.

 Persyaratan utama untuk menjadi suatu daerah pemeliharaan baru adalah sesuai dengan  Pasal 33 Ayat (1) 
UU No. 23 tahun 2014, harus 
memenuhi 2 (dua) persyaratan, yaitu 
persyaratan pertama, persayaratan 
dasar yang dimana persyaratan dasar 
terbagi atas persayaratan dasar 
kewilayahan yang meliputi luas 
wilayah minimal, jumlah penduduk 
minimal, batas wilayah, cakupan 
wilayah, batas usia minimal daerah 
provinsi, daerah kabupaten/kota, dan 
kecamatan
Dan  persyaratan kedua adalah 
1) Geografi,
2) Demografi, 
3) Keamanan, 
4) Sosial politik, adat 
istiadat, dan tradisi,
5) Potensi ekonomi,
6) Keuangan daerah, 
7) Kemampuan 
penyelenggaran 
pemerintahan
Jika dilihat dari persyaratan  untuk menjadi Daerah Otonomi  Baru sesuai dengan UU memang bisa dikatakan daerah Mapia sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi  daerah otonomi  baru.
Tetapi kembali lagi ke masyarakat yang menempati wilayah Mapia, apakah masyarakat Mapia menginginkan pemekaran wilayah baru atau tidak,  Ataukah  keinginan untuk meminta daerah pemekaran kabupaten baru ini semata hanya untuk kepentingan pribadi dari para elit politik yang ingin memperebutkan kekuasaan tanpa memperdulikan hal yang akan terjadi kepada masyarakat dan tanah Mapia kedepannya .

2. Masyarakat Mapia tidak butuh Mapia Raya

Kembali lagi ke pertanyaan di atas tentang apakah masyarakat Mapia menginginkan pemekaran kabupaten baru atau tidak.
Saya melihat dari kacamata pribadi saya akan katakan bahwa pemekaran Mapia tidak diinginkan oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari reaksi masyarakat maupun mahasiswa ketika mendengar wacana pemekaran kabupaten baru, banyak dari mahasiswa maupun masyarakat yang menolak tegas tentang wacana pemekaran ini , hal ini sangat jelas  dan dapat dilihat selama lebih dari  10 tahun kabupaten Dogiyai ( induk) berjalan masyarakat yang menempati wilayah Mapia tidak pernah meminta maupun mengutarakan keinginan mereka untuk berpisah dari kabupaten Dogiyai dan menjadi Daerah Otonomi Baru.
 Dari penjelasan singkat diatas ini saya simpulkan bahwa wacana pemekaran kabupaten Mapia Raya murni keinginan dari para elit politik bukan keinginan Masyarakat setempat.
 
 3. Pembukaan DOB akan mempermudah masuknya Transmigrasi


 Selain hal-hal diatas wacana pemekaran ini juga akan mengundang banyak para transmigran untuk masuk ke wilayah Mapia yang nantinya akan membuat masyarakat setempat terpinggirkan seperti yang sering terjadi di beberapa daerah lain di Papua, contoh kecil saja saya akan ambil di kabupaten induk sendiri di Dogiyai beberapa hasil kebun yang dulunya  biasanya dijual oleh masyarakat setempat kini seperti sudah beralih  tangan ke para transmigran , hal seperti ini jika terus dibiarkan oleh pemerintah tentunya akan mematikan ekonomi dari warga sekitar secara perlahan lahan dan nantinya akan membuat masyarakat sekitar menjadi terpinggirkan hal inilah yang di takutkan akan terjadi lagi di wilayah Mapia Raya nantinya.

 Dibawah ini beberapa reaksi mahasiswa asal dogiyai yang saya kutip  dari aplikasi WhatsApp 
 Redi Dogomo mengatakan bahwa pembukaan DOB adalah ketidakmampuan beberapa elit politik  untuk bersaing  dia  menyayangkan sikap para politisi yang meminta DOB tanpa membicarakannya dengan Masyarakat Mapia
 
 "Pemekaran mapia raya ini sebenarnya memperlihatkan ke tidak mampuan bersaing dari beberapa elit politik Di dua kabupaten induk yaitu kab nabire dan kab dogiyai.
Ketidak mampuan bersaing mereka ( elit politik ) dan ingin memimpin  yang belum tercapai di dua kabupaten induk membuat beberapa orang  elit politik mapiha ingin melahirkan DOB baru di daerah mapiha.
Melihat dari ini pemekaran DOB mapia raya adalah keinginan sepihak dari parah elit politik, bukan kesepakatan bersama dengan rakyat.
Maka pemekaran mapia raya dengan tegas kami tolak" ujarnya

Selain itu senior kami Esau Magai juga menolak wacana pemekaran kabupaten Mapia Raya.
"Sangat  kita tolak tolak  tolak  beu beu beu" katanya
 Dengan berbagai pro dan kontra yang muncul setelah wacana pemekaran Daerah Otonomi Baru ini maka kami Mahasiswa maupun Masyarakat sangat menolak dengan tegas Wacana pemekaran kabupaten Mapia Raya.


Osea

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLUNYA PARTAI POLITIK LOKAL DI PAPUA

PROPAGANDA PEMERINTAH DAN PEMBANGUNAN “FIKTIF” DI PAPUA MELALUI MEDIA

OTSUS DAN KETERGANTUNGAN MASYARAKAT TERHADAP KUCURAN DANA OTSUS PAPUA