PENGALAMAN SAYA KULIAH DI ACEH
HALO perkenalkan
nama saya adalah OSEA PETEGE, saya sekarang duduk di bangku perkuliahan di salah satu universitas di Aceh tepatnya
nama universitasnya adalah UNIVERSITAS MALIKUSALEH di kota lhokseumawe Aceh
utara.
Entah
bagaimana saya bisa kuliah disini bahkan saya sendiri juga sempat bingung, namun saya percaya kalau semua ini
adalah takdir, mengapa saya bilang saya masih bingung karena selama bangku SMA
saya berencana mau lanjutkan kuliah di UB
jurusan ILMU POLITIK ,tetapi pada bulan juli tahun 2018 saya dengar
hasil jika saya ditempatkan di Aceh , saat pertama dengar saya
akan lanjut kuliah di Aceh hati saya
langsung ngomong jika saya tidak akan lanjut kuliah di Aceh dan saya akan
tunda satu tahun dulu untuk melanjutkan kuliah tahun depan ,salah satu alasan
saya saat itu tidak mau melanjutkan
kuliah disini adalah karena dulu pada tahun 2004 pernah tsunami melanda Aceh,saat itu juga saya sempat menghubungi kawan saya yang di Malang dan Jember
untuk menanyakan apakah universitas Brawijaya dan universitas Jember masih buka
pendaftaran jalur mandiri, namun di sore harinya bapa saya pulang dari kantor
dan dan kami sekitar 1 jam membicarakan itu
untuk tetap lanjut kuliah di Aceh atau tunda satu tahun, tetapi setelah
itu bapa saya menyakinkan saya untuk tetap ambil dan melanjutkan kuliah di Aceh.
Akhirnya
pada tanggal 23 juli 2018 saya ke Jayapura untuk mengambil formulir dan surat
kelulusan beasiswa di dinas pendidikan di Jayapura, setelah mengurus dan
mengambil semua surat di Jayapura akhirnya pada tanggal 28 juli 2018 saya berangkat ke Aceh dengan pesawat lion air
dan saya sampai di Bandar udara
internasional Sultan Iskandar muda Banda Aceh Aceh pada tanggal 29 juli 2018 ,
saat mengambil bagasi salah satu sapaan
orang aceh yang membuat saya kaget adalah kata “ SAUDARA” ya kata saudara
adalah kata yang selalu saya dengar setiap jalan kemanapun selama satu setengah
tahun kuliah di Aceh. Setelah mengambil bagasi saya nginap di asrama Unsyiah bersama kaka kaka mahasiswa yang lebih dulu kuliah disana, besok paginya saya
dengan kawan saya yang satu angkatan melanjutkan perjalan ke Lhokseumawe,
perjalanan dari Banda Aceh ke Lhokseumawe di tempuh dalam 6 jam, setelah sampai
di Lhokseumawe kami disana bertemu dengan kawan kawan lain yang dari Papua juga
, setelah itu kami mengurus segala macam urusan di kampus dan mengikuti ospek
selama 4 hari, saat awal perkuliahan jujur saya tidak nyaman dan tidak ingin
melanjutkan jurusan yang sekarang ini .
Setelah
mengikuti proses perkuliahan beberapa bulan sempat muncul dalam pikiran untuk
pindah kampus untuk mengambil jurusan yang saya inginkan ,tetapi saat itu ada
dosen yang menyarankan saya untuk tetap melanjutkan jurusan yang sekarang dan
untuk s2 mengambil jurusan yang saya inginkan,setelah itu orang tua saya juga
menyarankan saya untuk mengikuti saran yang di kasih oleh dosen. Hal yang
paling menyedihkan terjadi di awal bulan desember when my mom passed away.
Setelah
semuanya di lewati kini rasa betah dan cinta aceh makin ada , apalagi dengan
mereka memanggil kami saudara , dan orangnya yang sangat ramah dan satu lagi yang
saya kagumi adalah toleransi mereka terhadap orang yang bedah agama ,yang saya
kagum dan kaget tentang toleransi mereka
karena sangat berbanding terbalik dengan cerita yang biasa saya dengar selama
ini jikalau mereka adalah agak intoleran.
Salah
satu alasan yang membuat betah adalah teman teman saya di kelas mereka selalu ada saat saya susah dan apapun
itu keadaanya walaupun di dalam kelas
perkuliahan saya paling beda sendiri
mulai dari bedah agama,ras ,suku,dan budaya tapi mereka terbuka bersama
saya dan menerima segalah kelebihan dan kekurangan saya dengan baik dan apa
adanya.
Selain
alasan diatas ada lagi alasan lain tapi tidak bisa saya jelaskan karena
bersifat privasi.
Setelah
begitu rumitnya 1 tahun yang saya lewati di aceh, kini saya sekarang berjalan
tahun kedua di aceh dan perkuliahan kini saya sekarang duduk di semester 3
jurusan adminstrasi public.
Harapan
dari saya sendiri semoga saya bisa menyelesaikan
perkuliahan dengan cepat dan bisa melanjutkan s2 saya di tempat yang saya
inginkan yaitu di BELANDA (aaamin) agar ilmu yang saya dapat selama di
perkuliahan bisa berguna bagi banyak
orang dan berguna bagi nusa dan bangsa dan lebih khususnya bagi masyarakat Papua.
Terima
kasih sudah baca .
Maaf jika banyak kekurangan.
Karena masih pemula
Maaf jika banyak kekurangan.
Karena masih pemula
ossi
Mantap sekali adikku
BalasHapusKaka saran saja, untuk sistematika penulisannya nama Kota/orang diawali dengan huruf kapital ya agar orang lain enak di baca, contohnya Banda Aceh, Jakarta dll
Siap abg.
HapusTerima kasih