JANUARY DALAM LEMBARAN


LIBURAN JANUARY DALAM LEMBARAN



foto: adik haris dari jembatan kali yawei



Liburan merupakan salah satu moment yang paling ditunggu oleh banyak orang tak terkecuali saya juga,karena liburan bisa di manfaatkan untuk ajang berkumpul bersama keluarga dan kerabat dan  juga bisa di manfaatkan reuni bersama teman teman masa kecil maupun teman semasa sekolah, juga bisa dimanfaatkan untuk mengujungi tempat yang kita tuju atau kita inginkan seperti tempat wisata dan sebagainya.
Jadi disini saya akan menceritakan pengalaman yang saya alami selama 1 bulan lebih  liburan di Papua, khususnya di Dogiyai dan Nabire.
Kami sebenarnya dapat liburan kuliah mulai dari tanggal 10 januari 2020 ( sesuai kalender kampus),tetapi kami mendapat  liburan lebih  dulu karena kelas kami lebih dulu menyelesaikan ujian akhir semester pada tanggal 27 desember 2019, setelah itu saya langsung mengurus tiket untuk pulang ke Papua dan waktu itu dapat tiketnya pas tanggal 8 januari 2020 dan sampai di Nabire  pada besok harinya yaitu tanggal 9 januari , akhirnya pada tanggal 8 januari saya berangkat dari Medan ke Nabire dengan transit ke beberapa tempat yaitu Jakarta dan Jayapura dan sampai di Nabire pada jam 8 pagi wit ,setelah sampai langsung naik ojek ke rumah di wonorejo, sesampainya dirumah ternyata  bapa ,kaka laki laki ,dan ada beberapa saudara turun ke Nabire .
Kami tinggal di Nabire sekitar satu minggu karena ada beberapa urusan , selama di Nabire kalau di siang hari kami selalu jalan jalan ke pantai , kali ,dan sebagainya dan jika tidak ke pantai kami akan putar extra joss susu karena suhu di Nabire di siang hari sangat panas.
foto: kali menou

Setelah seminggu di Nabire pada tanggal 16 januari kami pergi ke Dogiyai dengan naik kendaraan motor, selama perjalanan lebih dari 4 jam kami sangat menikmati indahnya panorama alam Papua dan jika selama perjalan kami lewati kali dan sungai kami akan berhenti disitu untuk sekedar mandi ,berswafoto dan sebagainya.
Kami sampai di Dogiyai sekitar jam 4 sore , setelah itu besoknya kami ke Bomomani karena ambil kiriman dari mamade tetapi kami  tidak lama lama tinggal karena hanya sehari saja di Dogiyai karena pada tanggal 18 januari kami balik lagi ke Nabire karena ada urusan juga yang harus di selesaikan, selama di Nabire kegiatan kami sama seperti yang di ceritakan diatas seperti jalan jalan ke tempat yang bagus dan putar extra joss dan sebagainya.
Karena urusan yang di Nabire selesai kami berangakat lagi balik lagi  ke dogiyai bersama kak vero, feri, dan saya pake motor ke dogiyai,perjalanan kali ini kami tidak sempat  singgah singgah dimanapun karena kondisi saat itu jalanan juga licin karena saat itu hujan lebat, kecuali di gamey dan juga di kilo seratus ,lainya kami tidak ssempat singgah karena  kehujanan karena daerah daerah itu curah hujan sangat tinggi, dan  kami sampai di Dogiyai sekitar   jam 3 sore.
 
foto; ka vero dari gamey
Kali ini kami tinggal di Dogiyai lebih dari 3 minggu , selama di dogiyai banyak tempat yang saya sendiri kunjungi bersama adik haris.













Tempat pertama yang di kunjungi adalah  IDAKOTU
Idakotu, setiap liburan tempat yang selalu dikunjungi adalah idakotu ,kami berdua setiap  ke Idakotu adalah tujuanya untuk mengambil kayu obeige ,jubi ,dan rotan  untuk buat anak panah ( bukan saya yang mau  buat ,tapi yang buat adalah adik haris)   , dan kadang juga adalah ke tempatnya om jhon disana.
foto:Danau tigi

Tempat kedua adalah Deiyai
Deiyai selalu menjadi tempat yang paling sering dikunjungi selama liburan dan bukan hanya kali ini saja saya di kunjungi,selain karena banyak kawan kawan  disana di Deiyai, dinginya suhu d Deiyai juga  selalu menjadi hal yang membuat ingin kembali lagi ke Deiyai dan yang tentunya adalah Danau Tigi yang  selalu menjadi tujuan utama untuk di kunjungi.
Ketika ke Deiyai kadang hal yang buat saya kagum adalah melihat anak anak kecil mendayung perahu  diatas danau Tigi , sebenarnya orang tua pun juga mendayung perahu, tetapi yang membuat  lancar.
kagum itu walaupun mereka masih kecil tapi sudah pandai mendayung perahu dengan mudah dan
Dari sekian kalinya jalan jalan ke Deiyai kali ini adalah yang paling berkesan buat saya karena kali ini kami pergi beberapa tempat yang sebelumnya belum pernah dikunjungi yaitu tempat seperti Tigi barat , ujung jalan ke Debey dan lainnya.

Tempat ketiga adalah paniai
Liburan kali ini memang sangat  mengesankan , karena liburan kali ini kami  juga sempat ke kabupaten Paniai , ini adalah kali kedua saya pergi ke Paniai setelah sebelumnya pernah pergi kesana sekitar tahun 2012 ,  tetapi untuk adik  haris dia  sering ke Paniai  biasanya mereka pergi kesana untuk beli ikan bersama dengan amai ( alm. mama) dan juga bapa,sejak terakhir kesana Paniai secara pembangunan ada banyak kemajuan karena terakhir kesana dulu jalan jalan banyak yang belum di aspal , tetapi kemarin hampir semua jalan sudah di aspal .
Sebenarnya tujuan kami kemarin ke Paniai tidak lain adalah karena saya ingin lihat pelabuhan di danau Paniai, karena dulu saat pertama kali kami ke paniai tidak sempat lihat karena kami hanya balik dari rumah sakit Madi,Paniai . sejak saat itu  kami selalu rencana ke Paniai untuk mau melihat pelabuhan Paniai khususnya  tetapi ketika jalan biasanya  hanya sampai ke kabupaten Deiyai dan balik  lagi ke Dogiyai,setelah sekian lama akhirnya pada liburan januari kemarin kami ke paniai walaupun kami kesana mendadak tanpa direncanakan,setelah sampai di Paniai tempat pertama yang kami tuju adalah pelabuhan Paniai. Di paniai sama seperti yang saya cerita sebelumnya yaitu hal yang membuat saya kagum di Deiyai , kali ini saya alami lagi di paniai ,disana , mereka mengemudikan perahu Johnson diatas danau paniai dengan gampang dan tanpa rasa takut walaupun  kondisi danau  saat itu saya lihat ombak di danau saat itu sangat tinggi ,tetapi masyarakat disana mereka dengan gampang mengemudikan perahu Johnson dengan gampang dan tanpa rasa takut ( tidak takut mungkin  karena masyarakat disana sudah terbiasa dengan kondisi mereka disana) ,  selama di pelabuhan melihat masyarakat disitu mengemudikan perahu Johnson cukup membuat jantung berdetak dengan cepat  bahkan saya sampai keringat dingin.
foto: pelabuhan Paniai

Setelah hampit 1 jam di pelabuhan dank arena  hari pun juga semakin sore maka kami berdua memutuskan untuk balik lagi ke Dogiyai, selama perjalanan balik hanya satu tempat saja yang kami berdua singgahi yaitu di jembatan kali Yawei , jembatan kali Yawei selalu menjadi primadona bagi setiap orang yang akan lewat disitu untuk mengabadikan momen, disitu mereka akan mengabadikan momen itu dengan berswafoto baik dengan keluarga , diri sendiri,dan  sebagainya , karena selain jembatanya yang panjang kita juga dapat melihat view  kali Yawei yang sangat besar yang akan membuat siapa saja yang lewat tertarik untuk di singgahi baik itu untuk sekedar di singgahi ataupun untuk berswafoto. Tidak terkecuali kami berdua juga kami berdua juga singgah beberapa menit untuk berswafoto dan juga melihat view kali Yawei dari dekat. Setelah beberapa menit akhrinya kami berdua langsung balik ke Dogiyai.


Tempat ke empat adalah mapia dan khususnya ujung jalan mapia
Mapia selalu menjadi  tempat  wajib dikunjungi selain karena tanah kelahiran ,Mapia juga punya alam yang sangat indah dan mengagumkan . untuk liburan kali ini kami ke ujung jalan mapia ( ujung jalan sini maksudnya  ujung jalan yang dibuat oleh pemerintah untuk jalan kendaraan baik itu  roda 2 ,4,maupun yang  lainnya) rute perjalanan ke kampung Timepa.
Disini yang saya ingin memberikan kritikan kepada pemerintah daerah , kritikan saya adalah tentang kondisi jalan dimapia yang sangat buruk, padahal jalan itu  dipakai oleh masyarakat dari beberapa distrik  di Mapia untuk melakukan kegiatan perekonomian, jalanan di Mapia saya bilang buruk karena jalanan hanya  diaspal  hanya sampai dekat perusahan yang sedang mengambil batu di kali Mapia  di dekat kampung Dawaikunu , selanjutnya jalanan tidak diaspal baik itu rute ke bagian kampung Modio dan Timepa ,kondisis jalan sangat buruk karena disepanjang jalan banyak sekali batu batu lepas baik itu  yang rute perjalanan yang  ke bagian kampung Modio ,Abou ,dan juga rute    perJalalan ke bagian kampung Timepa ,Adauwo,Megai ,dan kampung disekitarnya .
Selain kondisi jalan hal lainya adalah tidak adanya jembatan di rute perjalanan ke Timepa di 2 kali besar yaitu di kali Mapia dan kali Teu , sangat disayangkan karena tidak adanya jembatan setiap mobil yang mau mengantar masyarakat dari beberapa kampung itu   harus melawan arus untuk mengantar masyarakat  dengan kondisi kali yang dikenal arusnya  sangat deras.
Saya disini sangat berharap kepada pemerintah daerah agar mengutamakan pembangunan terhadap  sesuatu yang dapat memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat setempat   yaitu pertama cepat merampungkan jalan jalan yang yang sudah rusak baik itu dibagian Mapia maupun diseluruh Dogiyai , kedua adalah kali kali  dan sungai sungai   yang tidak ada jembatanya  agar segera  dibuatkan  jembatan agar kegiatan perekonomian dari masyarakat berjalan dengan lancar.
Diatas saya memberikan sedikit kritik karena kondisi jalan yang kemarin selama liburan saya lihat kondisinya masih sama seperti 3 tahun lalu .



 
foto: ujung jalan mapia

Perjalan kami kemarin hanya sampai diujung jalan Mapia rute perjalanan ke kampung Timepa  , selama perjalanan kesana di kali Teu terpaksa kami harus dorong motor sampai ke sebelah kali  karena tidak ada jembatan , selain itu kondisi jalan di kampung Diyoudimi terutama di tanjakan juga sangat berbahaya karena tanjakan yang sangat terjal dan juga batu batu lepas yang kapan saja bisa membahayakan setiap orang lewat disitu,
setelah melewati kali Teu dan tanjakan Diyoudimi kami sampai ke ujung jalan ,kami tinggal hampir 1 jam karena disana sempat ketemu dengan kaka laki laki dari Timepa dan kami juga sempat berbincang bincang , selain itu saya juga memanfaatkan momen itu untuk mengambil beberapa gambar dengan hp. Setelah itu kami memutuskan untuk kembali kerumah tetapi saat perjalanan pulang kami tidak langsung balik karena kami juga sempat mandi mandi di kali Teu,Setelah selesai kami langsung balik ke rumah di Moanemani

setelah tinggal beberapa hari di Moanemani akhirnya pada tanggal 19 februari saya dengan kaka laki laki ke Nabire karena pada tanggal 20 februari sudah harus berangkar kembali ke kota studi di  Aceh .




sekian sedikit pengalaman liburan  yang dapat saya bagikan selama liburan januari kemarin  lebih dan kurangnya saya mohon maaf !!!





osea


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLUNYA PARTAI POLITIK LOKAL DI PAPUA

OTSUS DAN KETERGANTUNGAN MASYARAKAT TERHADAP KUCURAN DANA OTSUS PAPUA

PROPAGANDA PEMERINTAH DAN PEMBANGUNAN “FIKTIF” DI PAPUA MELALUI MEDIA